Event olah raga antar bangsa se Asia ini tinggal menghitung hari,
Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah, telah bersolek mempersiapkan diri,
menjelang event empat tahunan ini.
Relatif hampir semua persiapan telah rampung. Satu per satu
penanggung jawab atau panitia cabang olah raga menyatakan kesiapannya. Dukungan
pemerintah daerah yang menjadi lokasi pertandingan pun tak ketinggalan.
Semuanya bersatu suara ditandai dengan rampungnya pengerjaan infrastruktur di 94 venue pertandingan yang tersebar
di empat wilayah, yakni Jakarta I yang meliputi kawasan Gelora Bung Karno
dan sekitarnya, Jakarta II meliputi kawasan Jakarta International Expo (JIEXPO)
Kemayoran, Jakarta Suburb Cluster alias daerah pendukung seperti Bekasi dan
Cikarang, serta Jakabaring Sport City di Palembang.
Khusus Buat
warga Jabodetabek pasti bertanya-tanya kenapa sih lalu lintas perlu pengaturan
khusus? Pertama, kita sudah tahu kemacetan masih jadi masalah krusial di Ibukota
dan sekitarnya meskipun segala upaya menguranginya terus dilakukan oleh
Pemerintah. Namun sejatinya ini masalah klasik yang dialami hampir semua
kota-kota besar negara berkembang di dunia. Apalagi, Jakarta tengah gencar
membangun infrastruktur di hampir setiap sudutnya, yang tentu saja berpengaruh
terhadap arus lalu lintas. Kedua, ada standar internasional pihak OCA (Olympic
Council of Asia) yang menerapkan syarat waktu tempuh atlet ke venue sekitar 30
menit dan kualitas udara yang baik, setidaknya mengikuti baku
mutu harian menurut PP Nomor
41 Tahun 1999 adalah 65 mikrogram per meter kubik atau baku
mutu menurut WHO adalah 25 mikrogram per meter kubik.
Kebayang
dong kalau gak diatur, cukup nggak kira-kira waktunya bagi atlet yang menginap
di Senayan dan harus berlaga di Padepokan Pencak Silat Taman Mini atau Stadion
Pekansari Cibinong?
Lalu Apa saja kebijakan Badan
Pengelola Transportasi Jabodetabek demi menyukseskan Asian Games 2018?
Pertama, Kebijakan
ganjil genap bagi kendaraan pribadi di jalan arteri akan diperluas , bila
sebelumnya ganjil genap berlaku di tiga ruas jalan : Jl. Jendral Sudirman, Jl. MH. Thamrin dan Jalan Gatot Subroto.
Kini diperluas ke tujuh ruas jalan yaitu :
Jl. Metro Pondok Indah, Jl. Rasuna Said, Jl. MT
Haryono, Jl. D.I Panjaitan, Jl. A. Yani Jl. S. Parman dan Jl. Benyamin Sueb. Berlaku mulai hari Senin s.d Minggu pukul
06.00 – 21.00. Ganjil genap yang berlaku di pintu tol yang selama ini tetap
diberlakukan, ada kemungkinan akan ditambah, namun menunggu hasil evaluasi.
Selain itu,
diberlakukan pula kebijakan penutupan pintu tol dan buka tutup gerbang tol
prioritas, Penutupan pintu tol ini akan diterapkan bervariasi dari pukul 06.00
– 17.00 dan pukul 12.00 – 21.00 setiap harinya. Penutupan pintu tol di prioritaskan
untuk rute ke Wisma Atlet Kemayoran, Gelora Bung Karno, Veledrome Rawamangun
dan Cibubur. Termasuk pula dalam kebijakan ini adalah penyediaan jalur khusus
di jalan tol yang diperuntukkan bagi kendaraan pengangkut atlet dan angkutan
umum bus.
Kedua, Kebijakan
penyediaan angkutan umum yang ditujukan untuk menunjang mobilitas masyarakat
akibat dari kebijakan pengaturan penggunaan pribadi serta mendukung kebutuhan
penonton dan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke event Asian Games.
Ketiga, Kebijakan
pembatasan lalu lintas angkutan barang dilaksanakan dengan memperluasa cakupan
pembatasa lalu lintas angkutan barang golongan III, IV dan V pada ruas tol
tertentu. Saat ini telah berlaku pembatasa lalu lintas angkutan barang pada
ruas tol Cawang – Tomang dan Tomang Pluit dan Tomang – Kembangan dimana
kendaraan angkutan barang tidak boleh melintas pada ruas tol tersebut diluar
pukul 22.00 – 05.00 WIB. Khusus pada masa penyelenggaraan Asian Games
pembatasan akan diperluas ke ruas tol Cawang – Priok, ruas tol Pelabuhan, ruas
tol Cawang – TMII dan Cawang – Cikunir.
Kompensasi dan dukungan Google Map
Pemberlakuan paket kebijakan pengaturan lalu lintas
selama Asian Games, diharapkan tidak mempengaruhi mobilitas dan aktifitas
sehari-hari warga Jakarta dan sekitarnya. Untuk itu pihak BPTJ telah memberikan
kemudahan bagi masyarakat sekaligus memenuhi kebutuhan
wisatawan mancanegara yang datang untuk menikmati Asian Games.
Kemudahan tersebut berupa
penyediaan angkutan umum meliputi
penambahan armada bus Transjakarta ke venue sebanyak 76 unit
dari kondisi existing 294 unit, penyediaan 57 unit bus dari
Hotel/Mall ke Venue, penyediaan 204 bus khusus untuk
wilayah-wilayah yang terdampak perluasan kebijakan ganjil-genap, serta
penyediaan 10 unit bus guna keperluan non pertandingan (wisata).
Menariknya, semua bus dengan trayek menuju venue dan trayek tambahan konvensasi ganjil genap di jalan
arteri akan
digratiskan untuk masyarakat umum. Jadi para pengguna kendaraan pribadi tak perlu
khawatir aktifitasnya terhambat. Saatnya untuk beralih ke kendaraan umum demi
mendukung ajang bergengsi yang menjadi kebanggaan bangsa.
Dan menariknya lagi ada kemudahan lain yang ditawarkan, kali ini Google LLC
telah mengupdate aplikasi miliknya dengan mensingkronisasi dengan kebijakan
ganjil genap . Aplikasi google map ini akan memberikan informasi mengenai
rute mana yang harus dilalui jika
menggunakan kendaraan pribadi agar tidak melanggar jalur ganjil genap. Pengguna
juga akan mendapatkan informasi waktu tempuh yang dibutuhkan jika melalui jalur
alternatif. Jika mendapatkan hambatan, pengguna dapat
mengubahkan pikiran dengan misalnya menggunakan kendaraan umum.
Menurut Kepala BPTJ, Bambang Prihartono fitur yang disediakan google maps tersebut juga bermanfaat bagi masyarakat
untuk cepat mengenal perluasan kebijakan ganjil genap dengan cara yang praktis,
serta mendorong mereka untuk lebih cepat beradaptasi.
Jadi, mulai Juli ini, skema Ganjil Genap akan
diperluas dan dengan durasi yang lebih panjang termasuk sabtu minggu. Secara
tidak langsung, kebijakan ini juga mendorong masyarakat untuk menggunakan
fasilitas transportasi umum. Selama menjadi Tuan Rumah kita memang harus
“berkorban” sedikit, demi melayani tamu-tamu Asian Games 2018 yang mulai
berdatangan Agustus mendatang.
Energy
of Asia!
No comments
Post a Comment