Ibu
Aku Astari, anak gadismu yang tak
pernah bisa diam jika berada dirumah.
Masih ingatkah engkau. Lima tahun
yang lalu aku bisikkan sesuatu kepadamu
“Aku ingin keluar negeri sendiri
ketika usiaku sudah 18 tahun”
Aku masih ingat mimik wajah ibu
saat itu.
Ibu diam beberapa saat sebelum
mengatakan “Belajar yang rajin, biar kamu
bisa kesana”
Impianku terwujud, aku berhasil
melihat Negara lain dengan mata kepalaku sendiri.
Tahukah engkau bu, penuh
perjuangan ketika aku memutuskan melihat Negara lain sendiri. Kendala bahasa,
serta kultur yang berbeda dari Negara kita tercinta bu.
Ibu
Dari semua kendala yang ada, aku
berhasil survive dan bisa menikmati perjalanan singkat itu.
Kali ini izinkan aku untuk berkeliling
melihat indahnya negeri kita tercinta INDONESIA.
***
Setiap orang memiliki
tokoh idolanya masing – masing.
Soekarno, Habibie,
SBY, atau mungkin penyanyi yang sedang digandrungi Abege macem Justin Biebier dan
Zayn malik.
Ibu saya yang baju biru. |
Bagi seorang anak, “Ibu”
adalah sosok idola sepanjang waktu yang gak akan pernah bosan untuk diidolakan,
disayangi dan dihormati. Bagi saya pribadi sosok ibu itu juara. Seorang yang
serba bisa dalam segala hal.
Memasak ?? jangan ditanya!!
Ibu saya jagonya untuk
urusan masak – memasak. Bahkan teman – teman saya kecanduan dengan hasil
masakannya.
Menjahit ?? jangan anggap remeh!!
Ibu saya bukan
terlahir sebagai desainer handal sekelas Dian Pelangi. Tapi hasil jaitannya
selalu diminati oleh banyak orang. Bahkan ibu membuat mukena kembar untuk saya
dan adik, yang membuat ibu mendapat pesanan mukena dari tetangga.
Otomotif ?? jangan sepelekan!!
Walau bukan pejantan
tangguh, ibu saya bisa menyelesaikan urusan yang berbau otomotif. Pernah saya
nyaris bolos sekolah karena sepeda motor tidak bisa distarter dan diengkol
berkali – kali tetap tidak menyala. Tapi ketika tangan beliau mengotak atik
motor, dan meng-engkol dengan sekuat tenaga akhirnya motorpun menyala. (ayah
nggak salah pilih bini!).
Mengajar ?? beliau jagonya!!
Dikeluarga saya,
urusan pendidikan selalu jadi yang utama !!!. Ibu menjadi mentor bagi keempat
anaknya. Ibu saya yang mantan guru, memang mengantongi jam terbang mengajar
yang lumayan sewaktu muda. Jadi kalau sedang mengajar anak – anaknya, persis
banget macem guru killer disekolahan. *semoga ibu gak baca*.
Bersih – bersih ?? Ini
Keahliannya!!
Pernah terlintas
dipikiran saya, kalau pekerjaan sebagai ibu rumah tangga itu enteng. Nggak kerja
macem karyawan kantoran, nggak perlu ribet pake baju formal buat ngantor, dan
nggak perlu uang lebih buat dandan plus beli bolero di Zara. Tapi nyatanya!!! Jadi
seorang ibu rumah tangga itu lebih sulit dibandingkan menjadi seorang wanita
kantoran *CATET!!!*.
Wanita yang full time menjadi ibu rumah tangga dua
kali lebih sibuk dibanding wanita kantoran. Mereka menghabiskan waktu, pikiran,
tenaga, hanya untuk anak dan suaminya!! Tanpa dibayar sepeserpun. Bahkan dua
puluh empat jam dalam satu hari masih dirasa kurang untuk bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Berbeda dengan wanita kantoran yang waktu, pikiran, tenaga
terbuang namun mendapat imbalan berupa gaji. Sedangkan ibu rumah tangga?? Tanpa
digaji pun, merkea dengan ikhlas melakukan semua rutinitas dari pagi hingga
malam mengurusi keluarganya. Kebahagiaan bagiNya ketika melihat anak dan
suaminya menikmati makanan yang dibuatnya.
Walau ibu saya hanya
seorang ibu rumah tangga biasa, beliau adalah motivator terhebat untuk anak –
anaknya. Beliau juga rela menunggu anak – anaknya sampai kerumah hingga larut
malam, beliau juga selalu sigap jika mendapati anak – anaknya yang jauh disana
sedang sakit atau dalam kondisi tidak baik. Entahlah, ikatan batin seorang ibu
dan anak memang sangat kuat. Pernah suatu kali, saya sedang drop sejadi jadinya
karena terlalu memporsir tenaga dalam kegiatan outdoor (maklum jiwa anak muda).
Ibu menelpon dan suara hangat diseberang sana selalu menjadi obat bagi setiap
sakit yang saya rasakan.
Ibu juga selalu rela
bolak balik ke konter pulsa, cuma untuk mengisi pulsa handphonenya agar bisa
berkomunikasi dengan anak – anaknya yang jauh dari rumah. Komunikasi saya dan
ibu itu macem obat! 3 kali 1 yang artinya dalam sehari beliau bisa menelpon
tiga kali. Bosaaaan ????
TIDAAAK!!!. Justru saya
sedih kalau tidak menjawab telepon ibu karena sedang perkuliahan.
Nasehat ibu ???
rasanya telinga saya sudah begitu sering mendengar nasehat - nasehat ibu.
Nasehat bijak ibu agar anaknya menjadi anak yang berani, dan menjaga harta tahta sebagai wanita.
Belum lagi nasehat akan solat, ngaji, puasa, sedekah. Layaknya seorang "mamah dedeh" yang memberikan nasehat - nasehat kepada penonton di acara televisi. Ibu emang juara.
Nasehat ibu ???
rasanya telinga saya sudah begitu sering mendengar nasehat - nasehat ibu.
Nasehat bijak ibu agar anaknya menjadi anak yang berani, dan menjaga harta tahta sebagai wanita.
Belum lagi nasehat akan solat, ngaji, puasa, sedekah. Layaknya seorang "mamah dedeh" yang memberikan nasehat - nasehat kepada penonton di acara televisi. Ibu emang juara.
Ibu, terima kasih
untuk semuanya.
Terima kasih untuk
kepercayaan yang ibu berikan.
Terima kasih untuk
nasehat – nasehat yang selalu aku ingat,
Terima kasih untuk
motivasi yang tak pernah luntur
Dan Terima kasih tetap
menyayangi anak – anakmu.
Ibu, walaupun anak
gadismu ini Nakal.
Tapi saya percaya, ibu
selalu menyelipkan doa dalam setiap solat malammu.
Ibu, percayalah. Saya bisa
sukses dengan cara saya sendiri.
Selamat Hari Ibu, selalu menjadi Ibu yang Menginspirasi bagi anak - anaknya ya bu.
-anak sulungmu-
Selamat Hari Ibu, selalu menjadi Ibu yang Menginspirasi bagi anak - anaknya ya bu.
-anak sulungmu-
kuliahnya cepet lulus yah nak, biar cepet nikah... *mewakili suara hati ibu*
ReplyDeletesama Ari juga cepet nikah :)
DeleteAamiin aamiin.
Deletepesan sponsor berbayar #eh
DeleteOm Goiq : doakan yah. Gua nikah jangan lupa ngamplop !.
DeleteTante Lidya - Tante Haya - Om udin : jangan lupa dateng ke nikahan akuh yah nanti .
DeleteAku paling tau banget kalo Tari ini selalu menurut apa kata ibu :)
ReplyDeleteTante aniiii, kapan kita adakan sesi curhaaat lagi perihal kehidupan hahaha.
Deleteaish lead tulisannya ajiib, merinding. Doa Ibu memang luar biasa, moga bisa keliling luar negeri konser nyanyik ya eh
ReplyDeleteHai mas Ahmed, makasih udah mampir. Doakan karir nyanyi aku makin bersinar yaaaah *ehh gimana*.
DeleteDuh, Raisa secantik mamahnyaaaa
ReplyDeleteAw aw aku dibilangin cantik *terharu*.
DeleteMaacih mbak nurul.
You are a very helpful girl. Ga heran, ibumu perempuan tangguh. Salam takzim Tante untuk Ibu, ya.
ReplyDeleteInsyaallah salam nanti disampaikan tanteee :) .
DeleteHahaha, yuk cuus Bali lagi.
Memang benar mbak, jangankan wanita mbak, lawong laki - laki aja kalau menyadari begitu besar pengorbanan seorang ibu untuk anak - anaknya terutama, bisa meneteskan air mata. Terus memang iyaw kak, setuju banget kalau kontak batin antara ibu dan anak itu selalu ada. Bahkan lebih kuat signalnya daripada signal tower / jaringan sekalipun
ReplyDeleteKan surga dibawah telapak kaki ibu mas.
DeletePengorbanan seorang ibu untuk mebesarkan anak - anaknya itu supeeer!!.
Berbicara, berkata tentang Ibu, tak akan pernah habis, merinding, karena sampai sekarang pun saya masih belum mampu (bahkan tak akan mampu) membalas kebaikan-kebaikan dan ketulusannya sedari mengandung, melahirkan, membesarkan hingga saat ini... :((
ReplyDeleteBegitulah mas. Setajir apapun kita, nggak bakal pernah bisa membalas pengorbanan orangtua :).
Delete