Perjalanan tim Jelajah Gizi Bali
2015 memang begitu singkat. Hanya tiga hari dua malam dengan destinasi yang
begitu padat sepadat tubuhku. Rasanya baru kemarin jelajah gizi bersama tim
sari husada, rekan blogger dan juga media.
Sekarang udah kangen saja untuk bertemu mereka kembali. Sama seperti
tahun – tahun sebelumnya, jelajah gizi tidak hanya seputar gizi saja. Namun mengajak
peserta untuk memperhatikan kearifan lokal demi terwujudnya kebutuhan gizi bagi
masyarakat Indonesia yang tercinta ini. perjalanan jelajah gizi di Pulau Dewata
sendiri dimulai dari Bali Pulina dan berakhir berbelanja di Krisna.
Selama tiga hari dua malam,
peserta jelajah gizi Bali diberikan makanan yang enak, nikmat dan tentunya
bergizi. Hal ini berhasil membuat berat badan saya lumayan naik drastic *gagal
diet*.
Tak
lengkap rasanya menjelajah bersama Sari Husada tanpa warna baju yang senada. Karena
itulah panitia memberikan peserta, seragam yang akan digunakan selama kegiatan
jelajah gizi Bali berlangsung. Dua buah kaos berwarna putih dan merah, lengkap
dengan tulisan Jelajah Gizi Bali 2015. Ditambah dengan perlengkapan lainnya
seperti topi, tas, notebook serta pulpen.
Jelajah Gizi Bali 2015 penuh
dengan semangat persatuan dan kesatuan dari seluruh peserta dan juga tim sari
Husada. Coba tengok seragam kami. Merah dan Putih. Seragam berwarna putih yang
kami gunakan pada hari pertama melambangkan kesucian, sedangkan seragam
berwarna merah pada hari kedua menandakan keberanian.
Putih di Jelajah Gizi Bali
Warna putih selalu melambangkan
kesucian serta keromantisan. Hal ini memang melekat pada peserta jelajah gizi
Bali. Seragam berwarna putih menemani kami dalam kunjungan ke desa Panglipuran.
Sebuah desa yang menjunjung tinggi sebuah kesetiaan. Desa yang suci dari sebuah
hubungan. Maklum saja, di desa ini para lelaki hanya diperbolehkan menikah satu
kali. Kalau mau poligami dipersilakan keluar dari desa cantik ini.
Merah di jelajah Gizi Bali
Semua orang selalu mengatakan
kalau warna merah menandakan keberanian. Bagi saya, warna merah sendiri
menggambarkan keceriaan, kebahagiaan serta kebebasan. Hal ini sangat sesuai
dengan kegiatan yang kami lakukan pada hari kedua di pulau Dewata. Yakni kembali
ke laut. Perjalanan jelajah gizi bali menuju Nusa Lembongan begitu indah. Dimulai
dengan kapal Bali Hai yang mengangkut peserta menuju Nusa Lembongan, hingga
kebahagiaan peserta dalam menjalankan misi hingga tugas yang diberikan oleh
panitia.
Merah dan Putih Jelajah Gizi Bali
begitu klop dan indah. Menghasilkan dua warna yang sangat disukai semua orang. Warna
merah dan putih. Dimana kesucian selalu berpasangan dengan kebahagiaan.
Teks : Astari Ratnadya
Foto : Sari Husada
Kirain dirimu ikut rombongan yang ke Padang Neng.
ReplyDeleteAcara Jelajah Gizi Padang diganti menajdi Jelajah Gizi Bali mbak, dikarenakan kemaren Kabut Asap di Padang teramat pekat hikz :'( .
Deleteini baru keren, sambil liburan sambil belajar tentang gizi di bali, keren abis dah : )
ReplyDeleteJelajah gizi emang keren Mbak!!!.
DeleteAku makin bergizi setelah ikutan Jelajah Gizi hahaha.