Tim Jelajah Gizi Bali kloter 1 dan 2 tiba di Ngurah Rai berbarengan :) . |
Keberangkatan tim Jelajah Gizi bali
bersama Sari Husada, Sabtu lalu (6 November 2015) menjadi moment kocak selama
saya melakukan penerbangan keliling Indonesia. Rombongan Jelajah gizi Bali yang
terdiri dari wartawan dan blogger beserta tim Sari Husada dibagi menjadi dua
kloter penerbangan sebuah maskapai merah dengan logo singa yang menganga. Kalau
kalian tau, tentulah kalian juga paham penyakit dari singa menganga itu :p
*udah ajdi rahasia umum kan yah*.
Titik kumpul keberangkatan Jelajah Gizi
Bali yakni Terminal 3 Bandara International Soekarno Hatta. Tepatnya di sebuah
resto cepat saji yang menyediakan burger dan juga beragam menu unkfood lainnya.
Berhubung saya bukan anak junkfood, yoweslah Cuma pesen bubur jagung, sembari
menunggu tim jelajah gizi Bali yang belum tiba. 10 menit, 20 menit, 30 menit
dan semua formasi lengkap. Semua bagasi sudah diurus oleh panitia dan tim
jelajah gizi bali diberi selembar boarding pass sebagai tiket masuk maskapai
singa menganga.
Raisa tiba di Ngurah Rai, Bali. |
“Berhubung
kita rombongan, dan baru mesen tiketnya mepet. Jadi nggak papa yah dibagi dua
kloter” .
“Nah, untuk kloter pertama silakan ke
gate sesuai yang tercantum di boarding pass. Buat kloter dua sampai ketemu di
Bandara Ngurah Rai yaaah. Kita duluan yaah temen – temen”
ucap seorang panitia kepada kami. Kemudian
terjadilah prosesi dadah – dadah seperti di sinteron. Saya yang kebetulan masuk kloter satu
segera bergegas dengan rombongan lainnya menuju ruang tunggu. Karena informasi
yang kami dengar statusnya sudah boarding dan dipersilakan segera masuk ke
pesawat. Sontaklah kami lari terbirit – birit menuju ruang tunggu dan langsung
naik ke bus untuk menuju pesawat yang akan mengangkut tim jelajah gizi ke Pulau
Dewata.
Tante Gaul dan Keponakan Cantik. |
*5 menit kemudian*
Bus yang kami tumpangi telah sampai
ditempat parkir pesawat. Namuuuun, karna satu dan lain hal. Penumpang yang
tadinya turun disuruh naik ke bus kembali. You know why, guys??? Kata mereka
itu bukan pesawat yang terbang ke Pulau Dewata. Lah piye toooh!!! Mintak ditampol lah yo. Kita wes lari – lari dari
toilet keruang tunggu padahal. Disini feeling
saya mengatakan kalau penyakit maskapai ini sedang kambuh. Ealah ternyata
bener! Setelah bus kembali mengantar kami ke ruang tunggu bandara. Sebuah suara
perempuan berkumandang “Mohon maaf kami sampaikan kepada Penumpang Lie Air
dengan nomor penerbangan ABCD ke Denpasar, pesawat anda mengalami keterlambatan
60 menit karena sedang dilakukan pengecekan pada roda pesawat”. Ngedenger itu
rasanya wes pengen ngamuk!! Tapi yasudahlah, semua tim jelajah gizi Bali pada
legowo saja.
Jelajh Gizi Bali ready to explore culinary. |
Walaupun pesawat yang kami gunakan dari
satu maskapai yang sama. Namun karena ramainya jumlah penumpang yang berkunjung
ke Pulau Dewata sabtu lalu, akhirnya beberapa orang harus berangkat dijam
berikutnya. Siapa yang menyangka delay ini membuat kami kembali bersama. Menuju
pulau dewata dengan yang sama walau pesawat berbeda, yang penting tetap satu
maskapai yang sama.
Dan akhirnya tim jelajah gizi Bali
kloter kedualah yang berhasil mendarat pertama di Pulau Dewata. Mungkin Kloter pertama
pesawatnya ngetem ketika di langit :p .
Moral of the story : Delay tidak selamanya
menjengkelkan kok. kalian bisa melakukan kegiatan bahagia ketika Delay melanda.
ngga pernah ngeluh kalau delay... asal jangan kelamaan. hahahahaha
ReplyDeleteKamu sabar banget yah kak orangnya . kewreeennn .
DeleteDelay, kadang menolong perut...dapat makanan gratis dari maskapai :D
ReplyDeleteBahkan makanan gratisnya nggak selera buat dimakan mbak hihi.
DeletePanggil mas dong :(
DeleteSaya cowok hiks hiks
oalaaah, hahhaa maap yah mas.
Deletesalam kenal mas Inggit.
Kayaknya wajah Tante ga fotogenit, eh, ga fotogenik ya, Tari.
ReplyDeleteTante mah gak fotogenik tapi geniit. *eeeh :p .
DeleteDuch raisa ama tante nunik yaaaa hehehe
ReplyDeleteitu tante Inneke Koesherawanto om !
Delete