SAH :) |
“Demi menyelamatkan kamu dari orang yang salah, tuhan
mematahkan hatimu”
Sebuah kalimat yang
singkat, padat, jelas dan sangat menancap di hati seorang gadis manis berusia
dua puluh tiga tahun.
Terkadang yang dekat saja bisa
merusak kesetiaan, apalagi yang jauh. Tapi saya percaya bahwa rencana tuhan
lebih indah nantinya. Mumpung masih muda, saatnya berkarya dengan prestasi dan
menjelajah seluruh negeri (kalo punya banyak warisan dan punya suami/ pacar/
gebetan kaya raya :p).
Membaca itinerary Jelajah Gizi Bali
yang dikirimkan melaui surat elektronik saja sudah membuat saya penasaran akan
destinasi yang dikunjungi selama jelajah Gizi. Makanya sebagai mahasiswa yang
rajin, saya mulai mencari informasi terkait destinasi yang akan disinggahi oleh
tim jelajah gizi Bali selama tiga hari nanti. Salah satu destinasi yang begitu
saya idamkan yakni “Desa Panglipuran”. Dari informasi yang saya dapatkan di
search engine sebut saja google. Desa Panglipuran ini sering menjadi lokasi
syuting ftv di salah satu stasiun TV swasta. Emang sih saya bukan penikmat FTV.
Tapi bolehlah sekali – kali nonton ftv dari stasiun tv itu, karena lokasi
syutingnya 65% di pulau Dewata.
Asri, Adem, Bersih. Bisa buat honeymoon. |
Desa Panglipuran adalah satu dari
sekian banyak desa adat yang ada di Pulau Dewata. Hingga saat ini masyarakat
desa masih memegang teguh kepercayaan dari leluhurnya. Karena itulah desa ini
disebut sebagai Penglipuran. Dimana desa ini sebagai tempat suci untuk
mengenang para leluhur mereka. Masuknya budaya asing di pulau Dewata tidak membuat
desa ini melanggar peraturan adat istiadat. Warganya masih setia menjaga nilai –
nilai leluhur.
kalo udah gede, jangan nyakitin hati wanita yah dek :') |
Semua warga hidup
rukun dan damai, serta tetap rajin melaksanakan ibadahnya.
Tidak heran jikalau anda berkunjung
ke Bali, anda akan melihat sesajen dimana – mana. Di Jalanan, di pusat
perbelanjaan, di hotel bahkan di pantai. Orang Bali memang sangat setia kepada
agama dan nilai leluhurnya.
Satu hal yang membuat saya begitu
kagum akan kesetiaan warga Bali, khususnya warga Desa Panglipuran. Disaat kaum lelaki
diluar sana merencanakan untuk memiliki dua istri atau lebih, lelaki
Panglipuran tetap setia pada istrinya. Bagi mereka istri hanya cukup satu dan
mereka tidak akan mengkhianati cinta kasih kepada istrinya. Sungguh desa yang
begitu unik. Dimana “kesetiaan” menadi nilai utama dalam sebuah hubungan
berumah tangga. Bukan tidak boleh berpoligami di desa ini (bukan pula saya
melarang pembaca sekalian berpoligami, kalian bisa menentukan pilihan. Namun saran
saya setialah kepada pasangan anda). jikalau pihak lelaki ingin berpoligami, mereka
harus rela keluar dari desa dan pindah ke suatu tempat bernama “Karang Memadu”.
Karang memadu sendiri tentunya terletak di luar desa. Tempat tersebut
disediakan khusus bagi lelaki yang berpoligami. Ajaibnya, karang memadu tetap
kosong.
Suasana desa yang bersih dan rapi. |
Bahagia akrena udah pernah ke Desa Panglipuran. |
Hal ini menandakan betapa mereka
menjaga nilai leuhurnya dan kesetiaan terhadap pasangannya *andai semua lelaki
seperti lelaki di desa Panglipuran*. Oh ya, desa ini terletak begitu tinggi
yakni 700m dpl dengan pemandangan yang
begitu indah dan mempesona. Semua warga hidup harmonis, tanpa adanya kecemburuan
satu sama lain. Bahkan untuk menafkahi hidup, setiap rumah menjual berbagai
macam souvenir serta makanan dan minuman khas Bali. Uniknya lagi, tiap hari ada
jadwal tertentu untuk berjualan. Misalkan hari ini ibu Ani yang mendapat jatah
berjualan, maka ibu haya dan ibu sinta tidak diperkenankan untuk berjualan. Begitupun
sebaliknya.
Raisa di Desa Panglipuran :p |
Raisa dan Fans. |
Desa Panglipuran tidak hanya
menyediakan kesetiaan, namun juga keharmonisan antar masyarakat. Suatu hari
nanti saya akan kembali ke desa ini bersama pasangan saya, hehehe. Doakan yah :)
.
Teks & Foto :
Astari Ratnadya
Cakep banget ya desanya. Secakep dirimu gadis yang patah hati #eh :D
ReplyDeletePatah hati ngebuat aku makin tau makna cinta sejati mbak hahahaha :) .
DeleteDesa Panglipuran emang asri, adem dan cantik banget mbak. Belajar Kesetiaan di Desa Panglipuran emang wajib ahaha.
(((Raisa dan fans)))
ReplyDeleteHai fans :p
DeleteJadi kapan lagi kita Belajar Kesetiaan di desa panglipuran ??
Desa yang masih bersih :D
ReplyDeletehttp://lombokwandertour.com
Selain bersih, kita juga bisa belajar kesetiaan di desa Panglipuran :)
DeleteQuote paling atas yahud banget kak!
ReplyDeleteBahahhaha, bisa banget yah gue buat quote begituan \m/.
Delete