Sebagian dari kalian mungkin belum tahu, kalau aku sudah memutuskan keluar dari kantor sejak akhir Mei kemarin. Alasan terbesar adalah ‘banyaknya’ energi negatif dibanding energi positif yang aku rasakan selama bekerja di sana. Aku paling malas jika harus berpura-pura patuh dengan senior di kantor, hingga harus ‘menjilat’ di tempat kerja. BIG NO for me!!!
Aku nggak mau menghabiskan masa muda di tempat yang nggak bikin pintar atau berkembang. Untuk apa bertahan di tempat yang nggak bikin nyaman, betul?
Mumpung masih muda, aku masih punya banyak waktu untuk memilih dan mengerjakan apa yang aku suka serta mengeksplor segala hal baru. Aku senang bisa bebas melakukan semua hobiku seperti traveling dan blogging tentunya.
Foto bareng adek - adek di Maluku. |
Keputusan untuk keluar dari kantor memang sudah lama, bahkan ketika aku baru tiga bulan menjadi karyawan di sana.
Kalau kata orang-orang terdekat sih gini, “Ya ampun Tar, baru juga tiga bulan! Kamu tahan dulu deh,” atau “Mungkin kamu belum terbiasa dengan rutinitas kantoran Tar. Sabar dulu aja,” ya begitu.
Karena saran dari beberapa orang terdekat itulah, aku urungkan sementara niat untuk keluar dari kantor. Di samping itu, ada banyak pekerjaan yang harus aku bereskan.
Singkat cerita, setelah 11 bulan menjabat sebagai Social Media Strategist, Marketing Communication, sekaligus Customer Services Officer dan Junior IT, aku resmi keluar dari kantor itu dengan hati yang lega, bahagia dan senyum sumringah. Finally!
KEHIDUPAN SETELAH RESIGN
PEKERJAAN
Setelah resign dari kantor, aku memutuskan menjadi Digital Nomad, mengerjakan semua pekerjaan yang bisa aku lakukan mulai dari Content Writer, Buzzer, Social Media Specialist, Blogger, hingga Event Consultant. Kok banyak banget, sih? Nggak capek? Hmm.. Justru aku capek kalau harus duduk seharian di kantor. Sekarang, aku merasa lebih produktif dan bebas melakukan semua yang aku suka.
Dulu : Office Hours. Nggak masuk kantor = potong gaji. Baju kudu rapi *difoto ini lagi lembur, jadi kemeja udah tak lepas |
Sekarang : Nggak ada Office Hours. Kerja dimana aja (yang penting ada wifi). |
Sekarang : Bisa kerja sambil nonton kehidupan gajah di channel National Geography. |
Aku lebih produktif membuat konten artikel, foto, hingga video. Setiap pagi, aku bangun tidur dengan semangat untuk belajar hal-hal baru, termasuk belajar coding’ biar bisa punya start up.
Selain itu, aku juga bakal launch YouTube channel yang nantinya bakal berkolaborasi dengan beberapa orang. Doakan ya! Jangan lupa subscribe juga! :D
PENDAPATAN
Jadi, bagaimana pendapatan setelah resign?
Otomatis, pendapatan per bulan yang dulu rutin ada di rekening pun sudah menghilang. From : Pinterest |
Tapi, semuanya tergantikan dengan pekerjaanku sekarang sebagai Travel Blogger dan Digital Nomad. FYI, pendapatan aku sekarang jauh lebih banyak karena ‘keluar’ dari berbagai pintu. Hehehe. Kalau dulu sih, cuma tunggu pendapatan dari satu pintu yang seringnya ngaret dan potong gaji. *eeeh
Staycation bareng teman - teman di akhir pekan. |
Nah, meski pendapatan bertambah, aku harus membiasakan diri untuk melakukan penghematan. Kenapa? Karena aku selalu ingin berjaga-jaga jika misalnya ada kebutuhan dengan bujet besar, misalnya traveling. Hehehe.
Untuk itu, aku mulai mengurangi nongkrong di kafe dan berbagai restoran baru yang banyak menjadi check in location anak zaman sekarang di media sosialnya. Sekarang, aku lebih pilih untuk nongkrong di working space yang jauh lebih hemat dengan Wi-Fi yang super kencang.
PERJALANAN
Lucky me! Setelah resign malah semakin sering traveling ke tempat-tempat yang aku suka. Mungkin kalau dihitung-hitung dalam satu bulan, aku hanya tinggal di kamar selama seminggu saja, selebihnya traveling ke luar kota.
Bolak balik Yogyakarta untuk urusan bisnis. |
Mulai dari Juni, aku sudah punya agenda di Palembang.
Bulan Juli, aku harus terbang ke Yogyakarta, kemudian melanjutkan perjalanan ke Bengkulu, dan diakhiri dengan penerbangan ke Palembang untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga besar.
Baca : Pesona Bengkulu yang Tak Boleh Dipandah Sebelah Mata
Berlibur di Maluku tanpa panik gaji dipotong. |
Begitu juga bulan Agustus kemarin, aku harus terbang menuju Saumlaki (Maluku Tenggara Barat) untuk eksplor keindahan Maluku, sekaligus merayakan hari ulang tahunku di sana. Pulang dari Maluku, aku harus segera terbang ke Palembang untuk kembali berkumpul dengan keluarga besar dalam perayaan Idul Adha. Dan, September ini juga penerbangan ke Yogyakarta dan Kuala Lumpur sudah menanti.
Resign dari kantor kok makin sering traveling?
Pertanyaan seperti itu sering dilontarkan orang-orang di kolom komentar Facebook, twitter, maupun Instagram, apalagi kalau aku upload foto traveling. Daripada dijawab satu-satu, lebih baik aku jelaskan di sini biar bisa jadi inspirasi bagi teman-teman.
Jadi, aku bukan anak konglomerat yang terserah mau ke mana saja tinggal minta sama orang tua, terus diberi uang saku berjuta-juta. Sejak memutuskan menuntut ilmu di luar kota, aku harus putar otak bagaimana supaya bisa travel terus tanpa harus merengek minta duit sama Ayah (ya, pastinya kalau aku minta sih, pasti dikasih! Aku kan anak kesayangan Ayah). Hahaha.
Photoshoot di Maluku bersama dua cewek cantik kebanggaanku! |
Jujur, traveling itu memang membutuhkan budget yang nggak sedikit lho, mulai dari tiket pesawat, penginapan, sampai uang jajan. Belum lagi oleh-oleh untuk orang tersayang, minimal gantungan kunci lah, atau baju kaos gambar ikon destinasi yang dikunjungi *kalau mau yang mahalan dikit.
Nah, tips biar bisa travel terus adalah NABUNG!
Pict by : ISHAK - South Korea |
Biar nggak rugi selama traveling dan tetap bisa travel terus, aku selalu pesan semua tiket pesawat sampai hotel lewat Traveloka App. Aku memang sudah cukup lama pakai aplikasi yang satu ini. Kenapa? Simpel.
Harga yang ditawarkan relatif murah dan yang paling bikin aku happy adalah saat pesan tiket maupun hotel, aku akan dapat Loyalty Points. Traveloka Poin ini bisa kamu tukarkan dengan tiket pesawat dan hotel kalau jumlahnya sudah mencukupi. Dengan kata lain, kamu bisa mendapatkan dua akomodasi itu secara gratis!
Borobudur. Kebanggaan Indonesia. |
Cara tukarnya susah? Coba dulu!
Cuma tinggal cari jadwal penerbangan, cek apakah poinnya cukup untuk ditukarkan, isi data diri, pilih salah satu metode pembayaran, lalu muncul tulisan “Redeem”. Kelar!
Eits, ada satu hal yang perlu diingat nih. Untuk bisa mendapatkan poin setiap memesan tiket maupun hotel, teman-teman harus terlebih dahulu memiliki akun di aplikasi Traveloka, ya. Coba dipikir-pikir, masa sih kamu nggak mau dapat keuntungan lebih?
Intinya, semakin kamu sering pesan traveling dengan pesan tiket dan hotel di aplikasi Traveloka, semakin banyak juga poin yang terkumpul. Oh ya 1 point ini nilainya Rp 100.
AKU KASIH TAHU TAMBAHANNYA! Kalau bisa, setiap ada keluarga atau teman yang mau booking tiket pesawat maupun hotel, tawarkan diri saja untuk bantu memesankannya! Jadinya, kamu yang akan untung karena dapat tambahan poin! Hahaha.
KESIMPULAN
Kalau ada yang tanya kenapa aku bisa travel terus, aku udah kasih tau rahasianya, ya! Walaupun sudah resign dari kantor, bukan berarti perjalanan traveling harus terhenti juga, bukan? :)
"You dont have to be rich to travel well"
Terus, kalau ada yang tanya, “Lebih enak mana: Kehidupan saat masih kerja di kantor atau kehidupan setelah resign?”, aku lebih bahagia dan merasa lebih produktif menghasilkan karya ketika sudah resign.
Bersama content creator dari 13 negara. Social Influencers Festival 2017. |
Nggak ada batasan untuk berkarya dan nggak harus dengarkan omongan orang yang iri sama pekerjaan sampingan yang aku punya. Jadi, aku bahagia karena bisa keluar dari tempat yang membatasi kemampuan diriku.
Nah, untuk kalian yang mungkin ingin mengundurkan diri dari kantor juga, monggo dipikir-pikir lagi. Saranku sih, konsultasi dulu sama orang-orang terdekat kalian, utamanya sih ke orangtua karena mereka yang mengerti dan akan selalu ada untuk kalian.
“Dear Past, thank you for all the lessons. Dear Future, I am ready!”
By the way, Loyalty Points punyaku masih banyak. Ada yang punya rekomendasi destinasi liburan untuk bulan Oktober ini kah?
Komen dong! Aku ada rencana mau ngerayain ultah ibuku sambil jalan-jalan nih! Hehehe.
Serasa macam baca kisah sendiri. Aku kan mantan pegawai juga haha. Alhamdulillah pas resign beberapa impian mulai tercapai. Bisa "menodai" paspor kosong, bisa ketempat-tempat baru, bisa jalan-jalan dan ngumpulin poin Traveloka *trus pas udah banyak, ya dipake buat JALAN-JALAN LAGI hahaha.
ReplyDeleteHidup yang sempurna. Buku nikah aja yang belom ada sampe sekarang. *lha nista banget curhat di sini
Omnduut.com
Pasti halaman paspormu sudah penuh yah om, sampe nggak ada space lagi buat distempel.
DeleteTerus kita kapan mau ngetrip bareng lagi ?? INDIA dong yuuuk!! Akupun lagi ngumpulin poin traveloka ini. Mayan bisa diredeeem buat beli tiket pesawat. Sayangnya belum bisa diredeem untuk booking gedung nikahan *eeeeh ikutan curhat.
Loyalti Points boleh ga dibagi ke aku? Poin-ku belum cukup nih buat dapatin free ticket. *ngelunjak :))
ReplyDeleteBoleh banget lho sist!**
Delete**syarat dan ketentuan berlaku hahahaha
Aigooo.. Salut and proud of you Astari Ratnadya! Klo kata bijaknya jl hidup seseorang yg tentukan yah diri sendiri. Gak ada yg perlu di khawatirkan mau resign atau ttp bertahan selama bisa maju dan mengeksplor diri dgn pengalaman2 baru. Kita gk bsa membatasi diri kita dgn zona nyaman. Justru ke luar adalah pilihan yg tepat karena satu per satu akan tuhan perlihatkan. Toh emang kita harus terus belajar, berlatih, dan berbagi dari siapa pun dan di manapun. Rejeki, jodoh, maut sudah digariskan. Positif thinking pada Allah SWT bahwa Dia yg maha tau. Cuma saat di luar sudah sukses jgn terlena yah pikirkan juga cari jodoh hahhaaaa.. Pasti ketemu deh!! Eittsss.. BTW point loyalty nya boleh lah ajak2 dirikuh traveking. Ke Belitung ajah yukss kan kita belum eksplor sumatera bareng. *main mataaaa... :) :3 :3
ReplyDeleteAku baca komenmu dengan seksama sist, ujung - ujungnya JODOH hahaha, anak jaman sekarang yah hahaha. Anyway terima kasih sudah mau mendengarkan keluh kesah Raisa jaman ngantor dulu ya!! Semoga lancar menuju pelaminan sist. Muachhh!
DeleteAlhamdulilah aku udah 2 taun resign *eh
ReplyDeleteJadi gimana kehidupan setelah resign koh ?
Deletelebih seru dan untung atau buntung ?
Baca ini, jadi berasa flashback 2 tahun lalu, saat aku memutuskan utk resign dan memutuskan menjadi Full mother. Awal2 sempet khawatir rasa bosan akan menghantui, ternyata setelah itu aku malah merasa lebih merdeka, bisa mengurusi si kecil tapi tetap menjadi produktif.
ReplyDeleteHingga akhirnya bisa menuangkan rasa, pikiran yang ada utk berbagi dengan yg lainnya dan pastinya bertemu dgn teman2 bloger yg hebat dan keren seperti diriMu Ka Astari.. ��
Terima kasih sudah mampir mbak Evi :)
Deletewaaah saluut banget deh sama Full Mother ini. Walapun Full mother tetap produktif dalam berkarya.
Semoga selalu sehat yah mbak! biar bisa liat anak - anaknya sukses !
Aku kok malah nggak kepengen resign sama sekali ya :(((((((((
ReplyDeleteKalau kantormu dipenuhi dengan energi positif dan bikin pinter, berarti kamu beruntung kak !
DeleteAku melakukan hal yang sama, bener banget, justru banyak pintu yang terbuka, bahkan kita bebas memilihnya, dan Kehidupan disertai jalan-jalan jadi semakin menyenangkan... Hehehe
ReplyDeleteAaaaah kakak hits, makasih lho udah mampir.
DeleteYes! rejeki udah ada yang ngatur, tak perlu ragu atas rejekimu.
Kayak kamu yang makin keren melanglang buana yah kak!
Next kita jalan - jalan bareng yoookk.
Assoyyy banget hidupnya yang sudah resign.. bisa jalan2 terus..
ReplyDeleteLalu itu poin traveloka bagi2 gw sini.. tuker sama semangkok bakso..
Wkwkwkwk..
Boleeeeeh nih kalau mau tukeran ***
Delete***syarat dan ketentuan berlaku hahaha
Cieee yang udah bebas sekarang
ReplyDeleteAlhamdulillah ya om haha
DeleteAh Raisa, aku padamu. Aku pun resign karena nggak mau menghabiskan masa muda dengan energi negatif dan nggak berkembang di satu tempat. Alhamdulillah setelah resign justru dapat banyak ilmu dan pengalaman baru, juga kesempatan traveling yang lebih banyak. Rezeki mah ada aja, udah ada yang ngatur. Yang penting hati adem ayem.
ReplyDeleteSetujuuuu!!!
DeleteYang penting hati adem ayem dan rejeki tetep ngalir :)
dan kamu makin produktif juga berkarya yah mbak! plus menginspirasi ibu ibu muda diluar sana. Im proud of you! temen terbang ke Batam hahaha.
Like for your decision 👍, di luar dari kata resign atau ga. Stp orang punya pilihan memaknai hidupnya di kantor atau luar kantor, di rumah ataupun hutan belantara.
ReplyDeleteHal terumum yang dirasakan para pegawai dengan "balada menjadi pegawai" adalah adanya tanggungan dan tanggung jawab yang juga besar. Sudah ingin resign tapi melihat realita yang tidak memungkinkan.
Bersama kesulitan pasti ada jalan, bismillah walau khawatir tentang keuangan juga masih terus ada. Resign pada akhirnya dipilih karena memang harus diri sendiri yang memutuskan kapan ingin mencoba memaknai hidup dengan pilihan hati yang diyakini. Besok ga ada yang tau, tapi saya pilih lakukan terlebih dahulu untuk tau apa yang terjadi selanjutnya. Percaya bahwa kalaupun hasilnya sesuai atau tidak, RencanaNya adalah yang terbaik & tidak akan pernah salah
Komen paling bijak !!!
DeleteThankyouuu mbaksist! thank untuk waktunya yang suka sharing tentang dunia kantoran.
Sukses terus yaaaag!
Semangattt teruss ceeuuu, kapan kitaa nge-digital nomad bareengggg!!!
ReplyDeleteKutagih janjimuuu ke Bali bareng kaya dulu lagiii. Ke tempat-tempat anti menstriimmm tsyaayy
Yuklah berangkat ceu!
DeleteBali banyak banget coworking space yang yahuuud.
Ku sudah nggak sabar pengen ngitemin kulit lageee naik motor keliling Bali hahaha.
aku banget si, tapi aku kerja selama hampir 6 tahun. mutusin resign gara2 kebijakan kantor gak boleh cuti diatas 2 hari, lah jadwal travellingku ya buyar.
ReplyDeleteakhirnya resign dan menikmati hidup yang cuman sekali
Akhirnya kamu pilih resign kak ? Saluuut atas pilihannya.
DeleteSukses selalu yah.
Ini tulisan seolah "gue banget" hari ini terakhir kerja dan nemu tulisan ini. Semoga kita selalu diberikan kemudahan rezeki ya cantiikk... Aaminn
ReplyDeleteamin :)
Deletesukses untuk pilihannya yah mbak!
Ohhh karena ituuuu alasannya resign, msh ada aja seniority di kantor, yes?!
ReplyDeleteAnyway, sukses terus Tari, up up and awayyyy, n jangan lupa bagi2 project hahaha!! ;)
Kokoh kebanggaaaan mampir disini *aku terharu hahaha.
DeleteUnccch pan kapan aku cerita yang lengkapnya deh koh (kalo inget).
Siaaaap! langsung tak contact. AKu lagi butuh asisten nih hahaha
Lebih bebas dan nyaman kalau kerja sendiri ya, Tari. Enjoy your life
ReplyDeleteYay of course mbak!
Deleteanyway thankyou yah :)
Terakhir ngantor 2011. Masih sibuk dengan barisan coding untuk senang senang. hahaha maklum mantan programmer. Selebihnha jadi emak mbolang yang solehah, ngurusin anak, nulis untuk media, video tutorial, etc yang penting kagak sibuk nggosipin tetangga :)))
ReplyDeleteWaaah kereeen !
DeleteSalam hormat mbak programmer. Aku lagi belajar ngoding ini. Semoga bisa sekece kamu yah nantinya. Barisan kode kode itu terkadang membuatku candu dan mabuk hahaha.
Kalau istilah buibuk tuh nggak goyang nggak makan heheeee... nggak saru lo tapi setelah resign kalau nggak makin sering gerak ya susah krn nggak ada penghasilan tetap. Office politics itu memang sering menyebalkan. Itu salah satu alasanku resign juga selain masalah kesehatan. Bagusnya skrg sdh banyak co working space. Semoga makin byk yg memanfaatkannya utk tujuannya sebenarnya, yaitu bekerja & networking spt kamu. Soalnya pernah sebal ada sekelompok buibuk (bukan saya ya heheee) yg datang ke coworking space utk nongkrong, ketawa2 & foto2. Mestinya ada aturan yg ketat buat customer. Semoga sukses ya. Pilihanmu ini salah satu dream job jaman now & diprediksikan sampai bertahun-tahun kedepan.
ReplyDeleteHallo Mbak Lusi, terima kasih sudah mampir ya.
DeleteApa labar ? long time no see ya hahaha, dulu terakhir ketemu di Bali.
Yess sekarang co working space menjamur dimana - mana, mulai dari kota besar hingga kota kecil. Mulai dari yang modern banget hingga yang homey banget. Aku setujuu banget kalo ada aturan untuk pengunjung yang datang, biar lingkung working space tetap kondusif.
Sedaaapp Tari toss lah kita resign krn cerita yg sama T.T hhihiiihi oia itu poin Traveloka gak bisa dipake buat tiket pesawat tapi pake biodata org lain gak ?
ReplyDeleteHallo kaaak!
Deleteuntuk poin traveloka bisa dipake untuk biodata siapa saja kok, asalkan pembelian tiketnya melalui akun traveloka kamu.
Waah asik ya kak. Tpi klo aku blm kepikiran utk resign sekarang jadi hrus puter otak dan cek jadwal yg ada space untuk 'kabur' hahaha
ReplyDeleteSemangat kak !
DeleteKeep spirit y, Say..
ReplyDeleteTerima kasih tante Novi !
Deletewalah, dia pensiun dini..
ReplyDeleteku masih deg-deg'an sama cicilan.
Eaaaa cicilan hihi. Semangat nyari duittt kaaak!
DeleteRoman2nya cerita perjalanannya kayak Tro
ReplyDeleteInity nih :)))
wakakakaka
DeleteKok kok macam aku dulu pas 2015 awal ya? Begitu kenal blog, ya udah, aku resign. Padahal di Aceh nyari kerja g gampang. Semua pada heboh dan ribut. But, live must go on. Aku pengen naik garuda huhuhuhu
ReplyDeleteHahaha ini kenapa endingnya pengen naik garuda om ? kemaren katanya mau naik elang yang di indosi*r itu hahaha.
DeleteBetewe, aku salut sama orang - orang yang keluar dari pekerjaan yang nyaman dan memilih ngeblog. Proud of you uncle!
Jalan2 ke hutan ketemu orang hutan ke balai taman nasional tanjung puting, pangkalan bun, kalimantan tengah
ReplyDeleteKetemu orang hutan yg mrpkan langka.
Dan melewati sungai sekonyer- siapa tau beruntung ketemu buaya.
Ahaha semoga ibuku mau yah :)
DeleteCerita kamu menarik dan inspiratif. Aku punya saran untuk liburan kamu bersama ibu kamu, gimana kalau explore tanah arab. Ajak ibu kamu ibadah umroh gitu misalnya. Hehe...
ReplyDeleteWah terima kasih masukannya mbak !
DeleteSemoga istoqomah dan sukses, Tari...
ReplyDeleteMakasih mbaksist :) doakan adik yah.
DeleteUuuuhhh keren sekali resign, sama gue pun gamau kerja karena terlalu banyak aura negatif :)) lebih suka freelance dan mencari jalan sendiri dibanding dicariin sama org lain #eh
ReplyDeleteKalah keren sama akang yang udah berkarir dinegeri orang hahaha.
DeleteKalo ada lowongan yang bersifat jalan - jalan dan dapat duit, colek akuh ya kang. Mumpung poin traveloka bertambah terus tiap minggunya nih *agak songong.
Akhir2 ini byk orang kreatif milih resign dari office.Tapi worth it bgt lah.Tetep semangat dan sukses y non
ReplyDeleteTerima kasih mbak tanty :)
DeleteYuk Rien ikut merasa bahagia baca tulisan ini. Bebaskan diri,jalani hobi, abaikan para pendengki #eh 😂
ReplyDeleteYuk Rien juga seneng banget pakai traveloka, banyak traveling malah makin banyak poin. Makin mudah kesempatan utk jalan2 gratis. Cocoklah buat kita yang hobi jalan ya.
Aku udah pakai traveloka udah lama banget, apalagi pas tau yang kerja disana anak - anak muda semua hehe. Ditambah lagi traveloka poin makin bikin setia untuk pake apps ini, banyak keuntungannya yuk.
DeleteYesss, bebaskan diri dan hindari sifat iri hati juga haruus :)
Waah, poin mu msh banyak? Buat aku aja sini. Muahahahahah. Btw, aku jg lg di jogja nih, redeem poin traveloka utk tiket dan hotelnya juga lho. ;)
ReplyDeleteWaaah Jogjaa! ikuuutt dong.
DeleteAsyiiik poinmu banyak banget nih kayaknya.
Aku termasuk yang kecewa begitu tau Tari Kerja, dan menjadi yang akan bilang bahwa keputusan lo tepat begitu tau lo resign. Being digital nomad is good decision. Btw kmrn nyokap dan temen2 nya pergi gw booking pake akun traveloka gw bikin untung ya. Cek aahhh
ReplyDeleteAaaaah aku rindu masa - masajaman nyusun skripsi, dan nanyain tentang duni kerja sama kamu mbak :') . Long time no see!! kudu meetup ini secepetnya, perlu wejangan dari ibu HRD hahaha.
DeleteAnd yess! makin sering mesenin orang, makin bertambah pula poin traveloka kita hihihi.
Persis. hahaha aku bahkan sudah melakukannya tahun lalu :D
ReplyDeleteWaaaah kereeen !
DeleteSukses untuk pekerjaaanmu sekarang mas Aji :)
Terus terang aq masih ternganga melihat generasi 90an (wkkkka dibahas lagi) yang nekat resign di usia muda. Soalnya angkatanku kebanyakan resign setelah punya anak (haha lalu curcol). Tapi memang dunia digital jelas ga lepas dr anak2 muda kayak Tari, yang udah kenal teknologi sejak dini. Maju terus dan sukses ya Tar=)
DeletePerbedaan zaman juga kali ya mbak hihi.
DeleteAnak milenials lebih milih untuk mandiri dan do it with their passsion :)
Terima kasih mbaaak. Sukses juga buatmu yah.
Baca artikel ini jadi makin semangat buat belajar lebih banyak, buat lebih produktif lagi sebagai freelancer. Aku butuh dipecut nih hahahaha xD
ReplyDeleteSemangat kak Sat!
Deleteyou can if you think you can.
Kita #timresign yang bisa mengguncang dunia *eaaa
Wah.. banyak bener jabatannya ^^ sukses ya Tar
ReplyDeleteTerima kasih kak :)
DeleteKehidupanku makin seru setelah resign.
lakukan apa yang bisa kamu lakukan dimasa muda. hahahaha
ReplyDeletemasa muda mu terlalu berharga jika hanya dibalik sudut ruangan kantor yang penuh sesak ����
pengen juga sih resign tpi keadaan kantor sekarang buat aku nyaman sih jd susah buat keluarny ����
Ketika kamu sudah nyaman dengan lingkungan kantormu dan dikeliling dengan energi positif, kamu beruntung sist!
DeleteSukses selalu untuk pekerjaannya yah.
Alhamdulillah yah udah 2 bulan lebih resign walaupun blm punya kerjaan tetap tapi setidaknya ngerasa lebih plong dan bahagia gitu bisa keluar dr zona nyaman hahahaha...
ReplyDeleteKarna kerja ga harus selalu di depan komputer,,di depan gerobak pun kita bisa kerja.. Usaha sendiri kan sama aja jadi bos ���� karna bebas ngatur waktu kapan aja mau liburan dan tanpa perlu izin cuti dari atasan hahaah..
Setujuuu!
Deletenggak ada lagi istilah potong gaji karena nggak masuk gawe hahaha.
Sukses selalu untuk usahanya :)
Senang banget bisa baca kisah inspiratif kayak begini.
ReplyDeletengomong-ngomong, wkat kerj adulu kok kerjaannya banyak banget ya? udah macam superman :)
Sukses terus mbak untuk ke depannya.
Terima kasih sidah berbagi hal postif :)
Hallo Darius,
Deleteterima kasih sudah mampir ke artikel ini yah.
Namanya juga kerja di kantor startup bro, tiap orang harus bisa megang banyak kerjaan. Sukses selalu untuk kamu ya!
lika liku seorang travel blogger ya :D
ReplyDeleteJalan2 emang selalu enak, tapi banyak pahitnya, apalagi pas isi dompet tipis. *ikutan curhat deh.
Semangat Mba Raisa! Keren kamu mah. Menginspirasi sekali. Bukankah kamu tidak kehilangan pekerjaan utama sebagai penyanyi papan atas ya?
ahahah sooon bakal ada artikel tentang kehidupan as a content creator hahaha.
DeleteOhh tentu dong, panggung hiburan sudah jadi makananku dari kecil *eeeeh
Senang banget bisa baca tulisannya. Mba raisa resign dari kantor, aku baru aja masuk kerja di kantor. Gak tau nih bakalan betah dan disini energinya positif apa nggak. Soalnya masih baru banget. Ya kan akunya jadi curhat hehe
ReplyDeleteWaaah congratulation for you, mbak!
Deletetetep semangat dan sukses selalu untuk pekerjaaannya.
Semoga energi positif selalu mengelilingimu yah.
Ish ishhhh Raisa keren bangeeettt siikk
ReplyDeletekindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
*unccch aku terharuu *kedip manja
DeleteWahhh asiknya habis resign jadi makin semangat berkarya 😍
ReplyDeleteYaaaay. Kehidupan yang lebih seru setelah resign benar - benar aku rasakan hahaha. Dan travel moreee pula sekarang.
DeleteSalut Mbak, mengumpulkan keberanian resign dari lingkup kerja yang negatif dan menguras perasaan memang gak mudah. Semoga sukses di kegiatan2 berikutnya ya ^^
ReplyDeleteWah terima kasih ya sudah mampir di artikel ini.
DeleteKehidupan yang lebih seru setelah redign itu bener banget.
Sukses selalu untuk kamu juga ya.
baca ini jadi pengen risegn jugaa aku kak ..
ReplyDeletetahun ini 2x ngajuin risegn 2x pula di tolak ..
syedihhhhh..
Syemangath mbaaak !
DeleteHalo ayuk tari idolaque, aku akhirnya resign juga. Kurang lebih alasannya mirip-mirip lah hehe jadi monggo kalau ada info job / undangan colek aku yah #lah
ReplyDeleteTar aku juga mau bikin postingan ala ini juga ah :D
Soon kita harus ketemu!! mau denger cerita kenapa kamu memilih resign kak.
DeleteNanti kita kerja sambil jalan - jalan bareng lagi yag.
Mau ke India ya mba, kebetulan saya ada di India sekarang, tepatnya di delhi,
ReplyDeleteMinta emailnya mba, atau mungkin bales melalui email saya aja achmad_robbi@ymail.com
Hallo Robbi, bisa kontak saya melalui email astarianadya@gmail.com yah.
Deletelum berai resign,, terlalu banyak pertimbangan
ReplyDeleteJalanin aja dulu kak sampai benar - benar sudah siap.
DeleteSama banget uda pengen resign sejak 3 bulan masuk kerja :") tapi di tempatku kalau resign, penaltinya keterlaluan huhu semoga bisa segera menyusul Ka Raisa!
ReplyDeleteSemangath kak. Smeua akan indah pada waktunya kok.
DeleteMbak, terima kasih atas tulisannya yang sudah dibagi di sini... Saya juga dalam masa kontemplasi untuk menuju resign. Hehe.. Akan segera tercapai dalam beberapa bulan.. Saya suka sekali dengan kalimat "Jadi, aku bahagia karena bisa keluar dari tempat yang membatasi kemampuan diriku."
ReplyDeleteHehe.. Salam kenal, saya Jamal di Pekanbaru..
Salam kenal kembali Mas Jamal.
DeleteWah saya baru aja dari Pekanbaru.
Btw Selamat menempuh kehidupan baru yah setelah resign :)
Saya iri iih
ReplyDeleteNdag boleh iri kak hihihi.
Deletebaca paragraf pertama alasan yang sama kenapa aku resign, tapi kak Astari nekad dengan travelling but me, stil....kerja di perusahaan lain.
ReplyDeleteSemoga soon aku bisa resign dan kerja freelance
Setiap orang punya pilihan untuk hidupnya kak.
DeleteMungkin saat ini kakak bertahan untuk mencari kerja di perusahaan lain. Mana tau di masa mendatang, kakak sudah jadi CEO sebuah perusahaan ternama.
Anyway thank you sudah mampir di artikel ini yah.
Alhamdulillah pengajuan resign saya diterima. Di Bulan Juli tahun ini saya sudah tidak lagi di kantor yg skrg. Semoga saya juga akan merasakan seperti yg mba rasakan saat ini... "Welcome to jungle after resign" :D
ReplyDeleteKak saran dong..aku mau resign tapi masih ragu tentang masalah keuangan,tapi hati pengennya resign aja😣
ReplyDeleteAku ga kuat pengen resign, tulisan mu sangat sekali berguna kak, thank you
ReplyDelete